Kita telah mengenal istilah komunis dan sering mendengarnya, entah itu disengaja atau tidak. Banyak yang membenci dan banyak pula yang mengaguminya. Telah kita ketahui bersama bahwa Komunis adalah sebuah kekuatan besar yang mempengaruhi Eropa dan memporak-porandakannya. Bukan hanya Eropa, akan tetapi pengaruh dan kekuatannya telah menyebar keseluruh bagian dunia, termasuk Indonesia, pada saat itu berhasil di dominasi oleh Komunis.
Walaupun kita telah mengenal dan sering mendengar istilah Komunis tersebut, tapi banyak dari kita tidak benar-benar mengetahui apa itu Komunis, bagaimana sejarahnya, dan apa tujuan Komunis tersebut. Kita hanya menelan bulat-bulat istilah Komunis tersebut, tanpa mau mengetahui lebih dalam. Kita telan bulat-bulat persepsi-persepsi buruk tentang Komunis dari orang-orang yang membencinya, tanpa mau menelusurinya.
Jika kita mendengar istilah Komunis, maka kita akan langsung secara spontan berfikir kearah seorang filsuf barat terkenal yaitu Karl Marx. Baik itu bagi yang telah mengetahui Komunis secara mendalam atau tidak. Jika tidak kepada Karl Marx maka akan teringat kepada duo diktator kejam Rusia, yaitu Lenin dan Stalin. Mengapa demikian? Karna memang mereka adalah konseptor dan motor utama yang ada dibalik Komunis.
Sebelum Komunis di gerakan oleh Lenin dan Stalin, istilah Komunis tersebut sering digunakan sebagai cita-cita utopis masyarakat untuk, dimana segala hak milik pribadi dihapus dan semuanya dimiliki bersama. Seperti yang dilansir oleh Franz Magnis-Suseno dalam bukunya yang berjudul “Pemikiran Karl Marx Dari Utopis ke Perselisihan Revisioner”. Di dalam buku tersebut, Franz Magnis-Suseno bukan hanya membahas perajalan historis pemikiran Marx, tapi seluruh riwayat kehidupannya dijelaskan di dalam buku tersebut.
Kita sering mengklaim bahwa Komunisme itu adalah Marxisme, atau Komunisme tidak akan tercipta tanpa hadirnya sosok Karl Marx. Memang benar kita tidak bisa mengelak dari hal tersebut, bahwa Komunis tidak akan tercipta tanpa hadirnya sosok Marx. Akan tetapi, kita tidak bisa mengklaim begitu saja bahwa Komunisme itu adalah Marxisme, tanpa mendalami dan mempelajarinya terlebih dahulu. Karna banyak tokoh-tokoh yang terlibat dan ikut mempengaruhi Komunis atau Komunisme itu sendiri, seperti contohnya adalah Friedrich Engles, Leon Trotsky, V.I Lenin, Joseph Stalin dan masih banyak tokoh lainnya.
Istilah “Marxisme” sendiri adalah istilah bagi ajaran-ajaran Karl Marx yang dibakukan dan dibukukan oleh sahabatnya, yaitu Friedrich Engles. Karna sulit dipahami dan dimengerti oleh kaum buruh, maka dari itu Engels membakukan dan membukukan dengan tujuan agar mudah dipahami oleh kaum buruh dan bisa menjadi ideology mereka. Bukan hanya Engles, tapi Karl Kautsky seorang tokoh teoritis Marxist pada saat itu ikut menyederhanakan dan membukukan pemikiran-pemikiran Karl Marx. Dalam perkembangan Georg Lukacs mengatakan dan sekaligus menegaskan bahwa “Marxist Klasik” yang si olah oleh Engels dan Kautsky talah jauh menyimpang dari apa yang sebenarnya dimaksudkan Marx itu sendiri. Ajaran Marx yang mereka olah itu hanya memuat apa yang oleh Marx dianggap betul, tidak memuat segala apa yang dipikirkan oleh Marx. Maka dari itu Lukacs menegaskan bahwa “Marxist Klasik” olahan Engels dan Kautsky telah jauh menyimpang dari apa yang sebenarnya di cita-citakan oleh Marx itu sendiri.
“Marxisme” memang salah satu komponen ideology “Komunisme”. Akan tetapi “Marxisme” itu tidak sama dengan “Komunisme”. “Komunis” atau “Komunisme” yang dimaksud adalah sebuah gerakan dan kekuatan politik yang sangat besar dan kuat yang dipimpin oleh Lenin, bukan “Komunis” dalam artian sebelumnya yaitu cita-cita utopis yang digunakan oleh masyarakat, dimana segala hak milik dihapuskan dan semua adalah milik bersama. Memang banyak kaum Komunis yang mengklaim bahwa Komunisme adalah Marxisme, yang bertujan untuk memperlihatkan bahwa mereka adalah pewaris sah pemikiran-pemikiran Marx. Tetapi dalam perkembangannya, yang dimaksudkan dari “Komunisme” atau lebih dikenal dengan sebutan “Ajaran Komunis” adalah sebuah ideology resmi Komunis yang terkenal dengan istilah “Marxisme-Leninisme”.
Vladimir Ilyic Ulyanov atau Vladimir Ilyic Lenin atau yang terkenal dengan panggilan Lenin adalah tokoh yang mengaplikasikan pemikiran-pemikiran Marx dalam sebuah gerakan atau kekuatan politik pada tahun 1920-an yang lalu di Eropa. Yang juga menjadikan Komunis sebuah kekuatan yang menakutkan di dunia pada waktu, dan menyebarluaskannya keseluruh pelosok dunia.
Sebenarnya tidak banyak perbedaan antara Marxisme dan Leninisme, mengingat Lenin hanya mengaplikasikan pemikiran-pemikiran Marx menjadi sebuah gerakan politik praktis yang menjadikannya sebuah kekuatan yang sangat besar. Akan tetapi ada beberapa pemikiran-pemikiran Marx yang sedikit diubah dan menjadi jauh melenceng dari apa yang dimaksudkan Marx dalam pemikirannya.
Yaitu adalah pemikiran Marx yang menyatakan bahwa sebuah revolusi akan terjadi jika dilakukan oleh para kaum buruh dan petani yang bersatu menyuarakan keadilan. Akan tetapi, disini Lenin berpendapat beda dengan Marx. Dia berpikir bahwa untuk melakukan revolusi dan mendapatkan kekuasan kita harus menguasai kekuatan militer terlebih dahulu, maka kita akan berhasil melakukan revolusi dan kekuasaan pun berhasil diraih. Berbeda dengan Marx, pada akhir hayatnya Marx tetap meyakini bahwa icon terpenting untuk melakukan sebuah revolusi adalah para kaum buruh dan petani. Maka dari itu, mengapa banyak kekejaman yang dilakukan Lenin pada saat itu dan mengapa penghapusan hak milik pribadi tetap tidak berlaku, setidaknya pada dirinya sendiri.
Akibat pengaruh Lenin yang begitu besar dalam penyebaran Komunis, maka Komunis dapat menjadi sebuah kekuatan yang begitu menakutkan pada waktu itu di benua Eropa dan hampir keseluruh pelosok dunia. Dan akibat beberapa pemikiran-pemikiran Marx yang sedikit ia ubah, maka Komunisme bukan Marxisme atau Komunisme bukan hanya Marxisme. Walaupun Marxisme adalah komponen penting Komunisme. Akan tetapi Komunisme atau ajaran Komunis bukan hanya Marxisme, akan tetapi Marxisme-Leninisme, yang menjadi ideology resmi Komunisme.
2 komentar:
wah boleh juga ni negasinya, tapi masalahnya pandangan Karl Marx memang tidak pernah beliau selesaikan, sehingga sebelum ia wafat, Engel yang menyelesaikannya, jadi ya kita tidak akan pernah tau makna seutuhnya dari karl marx itu sendiri...
Kesimpulannya marxisme dan leninisme adalah bahan utama komunisme
Posting Komentar