proses sosialisasi sudah menjadi dasar kehidupan semua manusia di muka bumi ini. dipungkiri atau tidak di setiap harinya manusia perlu akan berinteraksi dengan orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung, seprti internet misalnya.
hal ini menjadi berkembang seiring dengan adanya kebutuhan yang sedikitnya didasari oleh keinginan yang sangat beragam dari masing-masing individu. mengapa kebutuhan bisa berkembang berdasarkan keinginan? bayangkan saja jika di sebuah kota ada 200 orang yang berkeinginan untuk memakan ayam goreng maka kebutuhan akan subsidi ayam goreng pun menjadi meningkat. dan begitu seterusnya
karena didasari oleh keinginan yang begitu beragam dan banyak. maka kebutuhan pun akan membengkak yang beakibat produksi alamiah yang akan tercekik dan terpaksa diadakan nya produksi masal atau industri untuk menangani kebutuhan yang beragam dan banyak tersebut.
konsekuensi dari terjadi nya sebuah proses pertukaran kebutuhan yang banyak atau masal akan melahirkan suatu kerja sama pertukaran yang bisa melibatkan berbagai banyak macam kebutuhan kebutuhan yang baru dan berbeda-beda. entah itu bisa berbeda dari segi bidang ataupun fungsi. yang jelas semakin banyak nya proses pertukaran kebutuhan akan mengakibatkan pembengkakan kebutuhan baru yang disebabkan oleh keinginan baru yang muncul dari ragamnya variasi keinginan manusia per individu.
beberapa paragrap diatas jika di sarikan akan membuahkan suatu istilah yaitu ekonomi. pasalnya ekonomi terlahgir dari sebuah keinginan yang berdeda dan banyak. maka untuk memenuhi hal terbesut, diadakan nya lah proses pertukaran yang bersumber dari kebutuhan. bahkan jika di urutkan lebih jauh akan menghasilkan perkelompokan kerja yang berguna untuk memenuhi kebutuhan pekerjaan secara utuh.
jika membahas tentang ekonomi, maka nilai tidak akan bisa lepas dari pembahsan ini. mengingat ekonomi selalu menjado kolabolator dengan kata nilai. dan memang secara umum kata nilai tercipta berdasarkan keinginan yang menjadi kebutuhan massal. dikala produsen alamiah tidak bisa menanggung hal ini secara penuh, maka industri di ciptakan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang sangat beragam dan banya.
lantas apa yang menjadi masalah dengan nilai dan ekonomi? secara garis besar walau pun sifat dari ekonomi itu adalah bebas nilai, dalam artinya mempun yai dua sisi yang bisa di gunakan secara bebas (sisi positif dan sisi negatif). tetapi bagaimana bila seseorang mempunyai sesuatu yang sudah melekat dengan dirinya seperti perasaan, cinta,ilmu penetahuan, hati nurani dan keyakinan sudah di alih pungsi kan untuk dijadikan nilai dalam sebuah perdagangan?
hal-hal diatas sudah sangat sering di komunikasikan, ditukarkan bahkan ada pula yang diberikan tanpa imbalan. tetapi bisa juga hal-hal diatas bisa di asingkan dari ke-ikut campuran orang lain dari diri kita.
yang menjadi pertanyaan apakah hal-hal tersebut bisa dikategorikan kepada hal-hal yang mempunyai nilai. jika memang mempunyai nilai maka hal tersebut bisa dimasukan kepada hal-hal yang bisa di perjual belikan.
tetapi jika hal-hal diatas tidak mempunyai nilai maka siapa saja bisa dengan bebas memiliki, meminta bahkan "mencuri" secara legal, mengingat hal-hal diatas terlepas dari nilai, sehingga terlepas juga dari hak cipta dan kepemilikan,...
oleh karena marx berpendapat bahwa ada dua value, yaitu nilai jual dan nilai tukar,, ada hal-hal yang bisa dijual dan ditukarkan dan dijual, ada juga yang hanya bisa dijual tapi tidak untuk ditukarkan dan seterusnya....
kembali lagi kepada pembahasan diatas,, maka termasuk yang manakah diantara value-value yang diajukan oleh karlmarx dalam mendefinisikan sebuah nilai?.
Oleh : muhamad rizal
referensi : http://www.marxists.org/indonesia/archive/marx-engels/1847/kemiskinan/Bab1Sub1.htm
0 komentar:
Posting Komentar