Sabtu, 31 Maret 2012

Seni, Beberapa unsur yang berhubungan dengannya

0


Kata ini (seni) ada yang mengartikan adalah bagian dari diri manusia, mengingat tidak ada seorang pun yang tidak memiliki kadar standar seni yang tidak bisa diukur oleh orang lain. Ada juga yang mengatakan bahwa seni itu merupakan sinonim dari ilmu, mengingat seni digunakan untuk menilai sesuatu yang sudah tidak bisa diukur dengan ilmu-ilmu yang lain. Maka dengan inilah seni bisa dianggap sebagai bagian dari ilmu. Namun ada yang berbeda dari penggunaan ilmu ini (seni) kenapa berbeda? Ini dikarenakan tidak adanya standarisasi baik itu secara nasional atau internasional tentang penilaian menggunakan seni.

Menurut kamus bahasa Indonesia, seni merupakan karya-karya yang diciptakan dengan bakat seperti sajak, musik, lukisan dan lain-lain. Seni harus mencakupi nilai moral yang bisa memberikan kesan kepada masyarakat atau khalayak yang menikmati hasil dari seni itu sendiri. Lowenfeld (1983) mengatakan setiap masyarakat mulai dari yang primitif sampai modern paling sering mengekspresikan diri atau kaumnya melalui seni. Dia juga mengatakan bahwa kebanyakan anak muda menyatakan dan mengekspresikan dirinya dengan musik sebenarnya ia sedang belajar dan mengembangkan tentang konsep yang ada pada seni itu atau yang kebetulan cocok dengan dirinya.

Hal yang dinamis sudah menjadi sifat yang melekat kepada seni, namun hal ini pula yang bisa menjadi sarana untuk mendidik anak kecil dengan sangat mudah. Oleh karena itu banyak ibu-ibu yang sedang hamil sampai metode pembelajaran anak-anak yang menggunakan lagu sebagai sarana untuk membuat anak menjadi lebih hafal pelajaran-pelajaran. Seni selalu menyuguhkan suatu konsep yang diluar nalar atau metafisik yang bisa memberi kebebasan bagi setiap orang yang menikmatinya.


Muharram (1991) menyatakan seni atau Kesenian secara umumnya dikenal sebagai rasa keindahan dan rasa keharuan yang bisa melengkapi keindahan dan kesejahteraan hidup. Mungkin pandangan seperti ini terkuak ketika melihat seni sebagai suatu rasa keindahan dan terlebih lagi mungkin jika kita sedang ada dalam keharuan musik bisa lebih mewakili rasa sedih kita ketimbang dengan berteriak atau menghancurkan sesuatu yang masih bermanfaat. Oleh karena itu, di sini musik bisa berfungsi sebagai alat untuk menyalurkan rasa kesedihan dan keharuan yang bisa mewakili bahkan tidak jarang menyembuhkan kita.

Tapi terkadang ada satu yang terlupakan, yaitu seni juga bisa menjadi inspirasi untuk menciptakan kejahatan atau penyimpangan-penyimpangan yang mengatas-namakan seni dalam prakteknya. Mungkin karena hal ini diawali oleh penafsiran seni yang tidak ada standarisasi atau ukurannya. Sehingga setiap orang merasa bebas untuk mengekspresikan seninya berdasarkan keperluan bahkan bisnis pribadinya tanpa menghiraukan poin penting dari seni yang selalu terlupa yaitu, seni sering meninggalkan pesan moral yang bisa meninggalkan pesan bagi penikmatnya.

Namun yang masih sangat sulit untuk diukur adalah di mana seorang pekerja seni itu disewa untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan tentang seni, maka nilai dari hasil seni yang dihasilkannya seolah-olah tidak ada. Bahkan cenderung sangat murah bila dibandingkan dengan pekerja seni lepas yang sering kita temui di jalan-jalan. Rasanya perlu ada undang-undang khusus untuk kata ini, mengingat banyaknya kemajuan bahkan tingkah laku yang dihasilkan oleh satu kata  yang bisa mengubah pandangan kita terhadap sesuatu yang tidak memiliki satu kata ini.  Contoh kecil dan sebagai penutup, perbandingan antara menara Monas Jakarta dengan menara Eiffel Prancis,, 

Read more

 
Design by ThemeShift | Bloggerized by Lasantha - Free Blogger Templates | Best Web Hosting